Perang Hamas Israel

Pemerintah RI Kutuk Keras Pengeboman RS Indonesia di Gaza

Pemerintah RI mengutuk keras pengeboman Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

Editor: Jamaluddin
Kompas.com/Ardito Ramadhan D
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukan), Mahfud MD, saat menghadiri acara Anugerah Legislasi 2023 yang digelar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Ancol, Jakarta, Selasa (21/11/2023). 

"Saya ingin menyelipkan satu seruan, Saudara, bahwa pemerintah mengutuk keras terjadinya pengeboman Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang selama ini mengabdi untuk kemanusiaan," kata Mahfud dikutip dari Kompas.com.

PROHABA.CO, JAKARTA - Pemerintah RI mengutuk keras pengeboman Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, saat menghadiri acara Anugerah Legislasi 2023 yang digelar Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di Ancol, Jakarta, pada Selasa (21/11/2023).

Seperti diketahui, militer Israel menggempur Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara, sejak Minggu (19/11/2023).

Serangan itu dilakukan menggunakan jet tempur dan tank.

Tentara zionis juga menembaki siapapun yang terlihat di rumah sakit.

Diberitakan Al Jazeera, staf di RS Indonesia sudah memohon bantuan segera dari PBB dan Palang Merah menyusul pengepungan dan bombardir yang dilakukan pasukan Israel.

Salah satu rumah sakit terbesar di Gaza utara ini menjadi target serangan tanpa ada peringatan sebelumnya.

Baca juga: Solusi Joe Biden: Gaza dan Tepi Barat Harus di Bawah Pemerintahan Palestina

Baca juga: Seruan Gencatan Senjata Perang Hamas-Israel Menguat, Korban Meninggal Terus Bertambah

Baca juga: Ribuan Karyawan USAID Telah Menandatangani Surat Gencatan Senjata di Gaza

"Saya ingin menyelipkan satu seruan, Saudara, bahwa pemerintah mengutuk keras terjadinya pengeboman Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang selama ini mengabdi untuk kemanusiaan," kata Mahfud dikutip dari Kompas.com.

Mahfud menuturkan, pemerintah saat ini kehilangan kontak dengan rumah sakit tersebut.

Ia menyebutkan, rumah sakit itu juga sudah luluh lantak dan tenaga kesehatan yang bertugas pun tidak bisa dihubungi oleh pemerintah.

"Sekarang sudah kehilangan kontak, sudah luluh lantak, awaknya 13 orang belum bisa dihubungi, mungkin juga sudah meninggal bersama bom yang terkahir," kata Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini pun menegaskan bahwa Indonesia akan terus bersama Palestina hingga Palestina meraih kemerdekaannya.

"Pemerintah mengutuk keras dan pemerintah tetap pro-Palestina seperti dinyatakan di dalam Dasasila Bandung bahwa Indonesia akan terus bersama Palestina sampai Palestina merdeka," ujar Mahfud.

Baca juga: Sejumlah Organisasi Lakukan Aksi Galang Dana untuk Rakyat Palestina

Baca juga: Galang Dana Untuk palestina, Rachel Vennya Kumpulkan Rp1 Miliar dalam Sehari

Baca juga: MERINDING, 2 Juta Orang Sesaki Monas Ikut Aksi Akbar Bela Palestina

Sebelumnya, Site Manager Pembangunan RS Indonesia Gaza Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Nur Ikhwan Abadi, menyampaikan bahwa tiga relawan MER-C yang bertugas di rumah sakit tersebut belum diketahui hingga kini.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved