Berita Banda Aceh

Disperindag Akan Operasi Pasar Beras di Seluruh Aceh, 29 dan 30 Juli 2025

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh akan menggelar Operasi Pasar Beras di seluruh wilayah provinsi Aceh pada 29–30 Juli 2025. 

Editor: Muliadi Gani
ISTIMEWA
OPERASI PASAR - Kepala Disperindag Aceh, Mohd Tanwier, Senin (21/7/2025), mengatakan akan melakukan operasi pasar beras di 23 kabupaten/kota pada 29-30 Juli 2025. 

Laporan Indra Wijaya | Banda Aceh

PROHABA.CO, BANDA ACEH -  Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Aceh akan menggelar Operasi Pasar Beras di seluruh wilayah provinsi Aceh pada 29–30 Juli 2025. 

Kegiatan ini menyasar 23 kabupaten/kota guna menstabilkan harga beras yang terus melonjak  tinggi di pasaran.

Kepala Disperindag Aceh, Ir. Mohd Tanwier, mengatakan operasi pasar ini dilakukan sebagai bentuk respons terhadap kenaikan harga beras yang dinilai membebani masyarakat.

“Rencananya akan dilaksanakan akhir bulan ini selama dua hari, dengan dua titik pelaksanaan di setiap kabupaten/kota,” ujar Tanwier, Senin (21/7/2025).

“Jadi, operasi pasar berasnya ada dua titik di masing-masingkabupaten/kota di Aceh,” tambah Tanwier.

Pihaknya akan mengalokasikan beras hampir 12 ton untuk setiap kabupaten/kota di Aceh pada kegiatan operasi pasar beras tersebut.

Per titiknya nanti akan diberikan pasokan beras jenis premium sebanyak lima ton lebih, untuk kemudian disalurkan ke masyarakat.

“Per kilonya itu kita beri subsidi sebesar 5 ribu rupiah,” sebutnya.

“Rencananya yang akan dijual itu adalah beras premium dengan berat antara 5 kg atau 10 kg, untuk stabilisasi hargadi pasaran,” jelasnya. 

Baca juga: TA Khalid Optimis Dana Otsus Aceh Diperpanjang Presiden Prabowo

Baca juga: RSUD dr. Zainoel Abidin Ucapkan Selamat Hari Bhakti Adhyaksa ke-65

Harga Penjualan eceran

Sementara itu, jika nantinya masyarakat tidak bisa membeli beras per karung di pasar tersebut, pihaknya juga akan menjual beras eceran ke masyarakat. 

Dikatakannya, saat ini harga beras naik disebabkan kurangnya stok gabah, lantaran hampir rata-rata petani di Aceh baru saja melakukan proses penanaman padi.

Sementara untuk stok beras yang dinyatakan oleh pemerintah pusat terjadi polemik lantaran ditemukannya ada dugaan beras oplosan yang dijual ke masyarakat.

Beruntung di Aceh pihaknya tidak menemukan kasus penjualan beras oplosan dimaksud.

Kemudian, berdasarkan informasi yang mereka terima, saat ini Bulog juga belum mengeluarkan beras SPHP sebagai penetralisir kenaikan harga.

“Infonya Bulog masih mendata pasar-pasar rakyat kembali sesuai dengan peraturan penyaluran beras SPHP yang baru,” ungkapnya.

Dikatakan, untuk di Aceh saat ini rata-rata harga jual beras jenis premium ukuran 15 kg dijual Rp250.000, naik sekitar Rp30.000 dibandingkan dengan harga normal Rp220.000.

Sementara beras ukuran 10 kg berkisar antara Rp120.000 hingga Rp130.000.

“Kenaikan beras ini sudah terjadi sejak Juni lalu. Kenaikan signifikan terjadi di Juli ini,” tutupsnya. (*)

Baca juga: Oknum ASN Gunungkidul Digerebek Warga Saat Berbuat Mesum dengan Istri Orang di Ladang

Baca juga: Beras SPHP Mulai Menipis di Kota Sabang, Bulog Sebut Masih Tunggu Izin Penyaluran

Baca juga: Beras Premium Ternyata Dioplos, Warga Kecewa karena Sudah Bayar Mahal Tapi Ditipu

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved