Tahukah Anda

Macan Dahan, Predator Misterius Penjaga Hutan yang Terancam Punah

Di jantung rimba tropis Asia Tenggara, hidup seekor predator yang kerap luput dari perhatian yaitu Macan dahan (Neofelis nebulosa).

Editor: Muliadi Gani
KOMPAS.COM/Dok. Batu Secret Zoo
MACAN dahan asia dan sunda yang menjadi koleksi Batu Secret Zoo (Jawa Timur Park Group). Macan dahan benua, salah satu kucing hutan yang terancam punah. 

PROHABA.CO - Setiap tanggal 4 Agustus, dunia memperingati International Clouded Leopard Day, hari penting yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan nasib salah satu predator hutan paling misterius dan terancam di Asia: macan dahan (Neofelis nebulosa).

Perayaan ini pertama kali digagas pada tahun 2018 oleh dua penjaga kebun binatang asal Inggris, Lauren Amos dan Dan Kem.

Sejak saat itu, momentum ini dimanfaatkan oleh berbagai kebun binatang, organisasi konservasi, dan pecinta satwa liar di seluruh dunia untuk menyerukan perlindungan bagi spesies unik ini.

Di jantung rimba tropis Asia Tenggara, hidup seekor predator yang kerap luput dari perhatian yaitu Macan dahan (Neofelis nebulosa). Kucing besar ini dikenal sebagai pemanjat pohon yang andal, mampu melompati celah antar pohon dengan kelincahan yang mengingatkan pada sosok ninja hutan.

Tubuhnya yang ramping serta ekor panjang yang lentur berfungsi sebagai alat penyeimbang memungkinkannya untuk bermanuver dengan lincah di antara tajuk pohon yang tinggi. 

Salah satu ciri paling mencolok dari spesies ini adalah bentuk taringnya jika dibandingkan dengan ukuran tubuh, taring Macan dahan adalah yang paling panjang di antara semua kucing besar yang masih hidup, menyerupai karakteristik predator purba.

Kini, perayaan ini diramaikan oleh berbagai kebun binatang, organisasi konservasi, dan pecinta satwa liar di seluruh dunia.  

“Semakin banyak orang yang mengetahui tentang macan dahan, semakin besar pula peluang mereka untuk bertahan hidup,” ujar Amos.

Meski namanya mengandung kata “leopard”, macan dahan (Neofelis) bukanlah macan tutul.

Baca juga: Kucing Bengal Ditemukan Punya Bulu Berkilau seperti Berlian

Ia adalah kerabat dekat harimau, singa, dan kucing rumah, tetapi memiliki ciri khas yang sangat unik: tubuh berukuran sedang, gigi taring yang panjang menyerupai harimau gigi pedang purba (Smilodon), dan corak bulu menyerupai awan yang menjadi asal muasal nama “clouded leopard”.

Dengan kaki pendek, cakar kuat, dan ekor panjang untuk keseimbangan, macan dahan adalah salah satu pemanjat terbaik di dunia kucing.

Ia bisa menuruni pohon secara vertikal dengan kepala terlebih dahulu dan bahkan tidur bergelantungan di cabang pohon.  

“Mereka bergerak di pepohonan seperti tupai, lalu menghilang dalam bayang-bayang saat manusia mendekat,” tulis laporan konservasi terbaru. 

KUCING - Ilustrasi kucing bengal. Kucing Bengal Ditemukan Punyaulu Berkilau seperti Berlian
KUCING - Ilustrasi kucing bengal. Kucing Bengal Ditemukan Punyaulu Berkilau seperti Berlian (PIXABAY/LSHMAN000)

Dua jenis, dua habitat

Secara taksonomi, macan dahan dibagi menjadi dua spesies: Macan Dahan Benua (Neofelis nebulosa) yang menyebar dari kaki Himalaya, India Timur Laut, hingga Asia Tenggara daratan dan Tiongkok Selatan.

Ukurannya lebih besar dengan pola bercak seperti awan yang khas.

Spesies kedua adalah Macan Dahan Sunda (Neofelis diardi), hanya ditemukan di Sumatra dan Kalimantan.

Spesies ini dibagi lagi menjadi: Macan Dahan Sumatra (N. diardi sumatraensis). Macan ini lebih banyak hidup di atas pohon karena menghindari harimau sumatra.

Adappun Macan Dahan Kalimantan (N. diardi borneensis) sering terlihat di tanah karena tidak ada kompetitor besar dan ia berperan sebagai predator puncak di habitatnya. 

Baca juga: Menurut Studi, Hampir Seperempat Spesies Air Tawar di Dunia Terancam Punah

Perburuan masif

Populasi macan dahan terus menurun drastis. Hutan-hutan tempat mereka tinggal terfragmentasi oleh jalan, perkebunan, dan pemukiman.

Selain itu, mereka juga diburu untuk diambil gigi, kulit, dan tulangnya, atau dijual secara ilegal sebagai hewan peliharaan eksotis.

Di Myanmar, ditemukan 301 bagian tubuh dari 279 individu dalam pasar ilegal selama 1991–2006. Di Nepal, ada 27 kasus perburuan antara 1988 hingga 2020.

Di Indonesia, baik macan dahan Sunda maupun subspesiesnya telah masuk kategori “Rentan” menurut Daftar Merah IUCN.

Populasi dewasanya kini diperkirakan kurang dari 10.000 individu di alam liar, dengan subpopulasi di bawah 1.000 ekor.

Penelitian terbaru memberikan titik terang sekaligus peringatan keras: Studi 2025 memetakan 18 koridor satwa liar penting di Asia yang menghubungkan habitat-habitat terfragmentasi.

Tanpa koneksi ini, macan dahan bisa terjebak di area kecil yang tidak mendukung reproduksi dan memudahkan perburuan.

Dampak iklim Studi yang sama memperkirakan bahwa lebih dari 40 persen habitat macan dahan akan hilang akibat perubahan iklim jika tidak ada tindakan serius.

Manas National Park, India: Dari 11.000 malam kamera jebak, hanya 12 macan dahan yang tertangkap kamera.

Artinya, hanya ada 1,7 ekor per 100 km⊃2;, suatu angka yang mengkhawatirkan. Penemuan di Tibet: Kamera jebak menemukan macan dahan di wilayah yang sebelumnya tidak diketahui sebagai habitatnya.

Ini memperluas jangkauan spesies hampir 1.000 km dan menunjukkan masih banyak yang belum diketahui.

Masalah genetik Kedua spesies macan dahan menunjukkan keragaman genetik yang rendah.

‘Inbreeding’ bisa melemahkan ketahanan spesies, sehingga konservasi di kebun binatang juga harus mempertimbangkan strategi pembiakan yang lebih cermat.

Peran ekologis Sebagai predator puncak, macan dahan menjaga populasi mangsa seperti rusa, monyet, dan babi hutan tetap seimbang.

Jika predator ini lenyap, jumlah hewan herbivora bisa meledak dan menyebabkan degradasi hutan.

“Kehilangan mereka bisa memicu efek domino yang merusak hutan dan mengganggu manusia yang bergantung pada hutan untuk air bersih, udara segar, dan iklim yang stabil.”

International Clouded Leopard Day bukan sekadar selebrasi tahunan, melainkan seruan global bahwa masih ada waktu untuk bertindak.

Melalui kolaborasi antara masyarakat, ilmuwan, pemerintah, dan organisasi konservasi, macan dahan masih punya peluang untuk bertahan.

Bukan hanya demi satwa itu sendiri, tetapi demi masa depan hutan Asia dan generasi manusia berikutnya.

“Selama harapan masih ada, perjuangan belum berakhir.” (*)

Baca juga: Berapa Banyak Hewan yang Punah Akibat Aktivitas Manusia?

Baca juga: Dinyatakan Punah 70 Tahun Lalu, Cheetah Muncul Lagi di Hutan India

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Macan Dahan, Predator Misterius Penjaga Hutan Asia", 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved