Berita Banda Aceh

Nakes dan Pegawai RSUDZA Demo Tuntut Transparansi dan Keadilan Pembagian Jasa Medis

Ratusan tenaga kesehatan (nakes) dan pegawai administrasi Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menggelar aksi demonstrasi

Editor: Muliadi Gani
for serambinews.com
TEMUI DEMONSTRAN - Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUDZA sekaligus Wadir Pengembangan SDM, dr Arifatul Khorida, MPH, menemui para demonstran danmenyampaikan bahwa pihaknya sudah bersepakat untuk menyusun tim mengakomodir aspirasi para nakes dan pegawai. 

Laporan Sara Masroni | Banda Aceh

PROHABA.CO, BANDA ACEH - Ratusan tenaga kesehatan (nakes) dan pegawai administrasi Rumah Sakit Umum Daerah dr Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menggelar aksi demonstrasi pada Kamis (18/9/2025). 

Aksi ini berlangsung di halaman rumah sakit sebagai bentuk protes terhadap manajemen rumah sakit yang dinilai tidak transparan dalam pembagian jasa medis.

Para demonstran membawa berbagai poster dan selebaran yang berisi 16 poin tuntutan kepada pihak manajemen, di antaranya audit terhadap tim pembagian remunerasi dan transparansi terhadap Peraturan Direktur RSUDZA yang hingga kini dinilai tertutup.

Menurut para nakes, sistem pembagian jasa pelayanan selama ini dianggap tidak adil.

Perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya merasa diperlakukan tidak setara dibandingkan dengan profesi lain yang dianggap lebih diutamakan dalam pembagian pendapatan.

"Hanya mementingkan satu profesi yang selalu tinggi pendapatan," tulis salah satu selebaran yang dibawa para peserta aksi.

Dalam selebaran lainnya juga demonstran menuliskan, "Kami kerja 24 jam, tapi jasa pelayanan kami tidak layak".

Selain itu, pihaknya menutut soal Peraturan Direktur tentang Pembagian Remunerasi RSUDZA yang dirahasiakan. 

"Ketika perwakilan kami meminta Peraturan Direktur RSUDZA, tidak diberikan.

Terkesan disembunyikan, tidak ada transparansi," bunyi tuntutan demonstran.

Baca juga: Pemerintah Aceh Janji Perjuangkan Pencairan TPP ASN RSUDZA, Dananya Sudah Tersedia

Demonstran juga menuntut keadilan kenaikan jasa pelayanan perawat, bidan, nakes lainnya, dan administrasi. 

“Kami tidak ingin hanya menjadi pahlawan tanpa jasa pelayanan yang layak,” pinta para nakes.

Pihaknya juga meminta diperhatikan nasib mereka para perawat/bidan, nakes lainnya, serta tenaga administrasi. 

“Kerja kami 24 jam tapi jasa pelayanan kami belum layak, kami menuntut transparansi pembayaran jasa pelayanan, jangan bohongi kami lagi, segera bubarkan tim remunerasi,” demikian aspirasi para demonstran.

DUDUKI KANTOR GUBERNUR – Seratusan massa Aparatur Sipil Negara (ASN) Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menduduki lobi kantor gubernur Aceh, Jumat (18/7/2025). Mereka menuntut pencairan hak yang terhambat akibat adanya Pergub No. 15 Tahun 2024.
DUDUKI KANTOR GUBERNUR – Seratusan massa Aparatur Sipil Negara (ASN) Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh menduduki lobi kantor gubernur Aceh, Jumat (18/7/2025). Mereka menuntut pencairan hak yang terhambat akibat adanya Pergub No. 15 Tahun 2024. (SERAMBINEWS.COM/ RIANZA ALFANDI)

Mereka juga meminta direktur atau wadir turun dari jabatannya bila tidak mampu berbuat perubahan. 

“Jadi pemimpin harus adil, jangan hanya peduli profesi sendiri,” tukas demonstran. 

“Stop eksploitasi kami, jangan potong lagi remunerasi kami.

Tak butuh janji, kami butuh aksi nyata,” pinta para nakes dan pegawai.

“Sudah cukup buai kami dengan kata-kata manis, nyatanya pahit yang kami terima,” tutur para pengunjuk rasa. 

“RSUDZA bukan milik segelintir 'penguasa', tapi ada kami yang membuat sistem RS terus bergerak, sudahi penzaliman ini, ingat tuhan tidak pernah tidur,” lanjut demonstran. 

Baca juga: Protes Pergub TPP, Seratusan ASN RSUDZA Duduki Kantor Gubernur Aceh

“Kalau memang adil harus berani transparan, tak perlu ada yang ditutupi,” pungkas para pengunjuk rasa.

Di tengah aksi yang berlangsung damai namun penuh tekanan, Pelaksana Harian (Plh) Direktur RSUDZA sekaligus Wakil Direktur Pengembangan SDM, dr Arifatul Khorida, MPH, turun langsung menemui para pengunjuk rasa. 

Ia menyampaikan bahwa pihak manajemen telah menyepakati pembentukan tim untuk menindaklanjuti aspirasi yang disampaikan.

"Tadi kita sepakati bersama tindak lanjut penyusunan tim yang akan mengakomodir sesuai dengan aturan dan regulasi aspirasi dari seluruh pegawai," ujar dr Arifatul.

Dirinya juga menegaskan bahwa pembayaran jasa pelayanan tetap dilakukan, meskipun terjadi beberapa penyesuaian karena dinamika regulasi dan kondisi keuangan rumah sakit serta BPJS.

Meski begitu, protes besar-besaran ini menjadi sinyal kuat adanya ketimpangan sistemik yang perlu segera dibenahi.

Tuntutan akan keadilan dan keterbukaan yang digaungkan para nakes dan pegawai menjadi refleksi bahwa sistem layanan kesehatan tidak hanya soal pasien, tetapi juga soal kesejahteraan dan penghargaan terhadap mereka yang menjalankan roda pelayanan rumah sakit.

"Tetap memberikan yang terbaik, dan aspirasi-aspirasi yang diberikan kita tampung dengan baik," oungkasnya.(*)

Baca juga: Direktur RSUDZA Banda Aceh dan Kadis Kesehatan Aceh Sepakat Mengundurkan Diri, Ada Apa?

Baca juga: Tragis! Seorang Suami di Lumajang Bacok Istri Usai Tolak Rujuk

Baca juga: RSUDZA Sukses Jalankan Operasi Cerebrovascular, Sekda Apresiasi Dukungan Menkes

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Demo Nakes & Pegawai, Pimpinan RSUZA Akomodir Demonstran, Segera Bentuk Tim, 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved