Sumur Minyak Tradisional di Alue Peuno, Warisan Kolonial yang Masih Produktif

Keuchik menegaskan bahwa seluruh pengelola telah diimbau untuk lebih berhati-hati agar kejadian serupa tidak terulang.

Selain menjadi sumber ekonomi, pengelolaan sumur minyak tradisional juga memberi dampak sosial yang positif.

Sebagian keuntungan dari penjualan minyak mentah disalurkan untuk kepentingan masyarakat, termasuk pembangunan meunasah (mushala), bantuan kepada anak yatim, dan kegiatan sosial lainnya.

Yunadi menambahkan, “Meunasah dibangun sebagian besar dari sumbangan pengelola sumur bor.”

Meski dikelola secara tradisional dan swadaya, sumur minyak di Alue Peuno tetap menjadi aset penting bagi pembangunan desa.

Sumur-sumur ini bukan hanya simbol ketahanan masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya lokal, tetapi juga menunjukkan bagaimana warisan sejarah dapat terus memberi manfaat nyata.

Keuchik Yunadi berharap pengelolaan sumur bor terus dilakukan dengan kehati-hatian dan tanggung jawab agar keselamatan warga tetap terjaga dan manfaat ekonomi serta sosial dapat berkelanjutan.

(Serambinews/Yusmandin Idris)

Baca juga: Sumur Minyak Ilegal di Blora Terbakar, 3 Tewas dan Puluhan Warga Mengungsi

Baca juga: Honda Brio Tabrak 7 Sepeda Motor di Bireuen, Pengemudi Lansia Akui Salah Injak Pedal Gas

Baca juga: DPR Segera Panggil Menteri BUMN Terkait Korupsi Pertamina Pertalite RON 90 Dioplos Jadi Pertamax

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Sumur Minyak Tradisional di Alue Peuno Bireuen Beroperasi dengan Sepengetahuan Keuchik, 

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News