Khutbah Jumat
Judi, Jalan Pintas Menuju Kesengsaraan
Pertama-tama, khatib berwasiat kepada diri khatib pribadi dan kepada jamaah sekalian, marilah senantiasa menjaga kualitas
Katakanlah: ‘Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa man faat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar daripada manfaatnya’.” Jamaah salat Jumat yang dirahmati Allah ta’ala.
Tidak ada yang dapat menyelamatkan kita dari fitnah perjudian ini, kecuali dengan bertauhid kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya.
Dengan bertauhid dan meyakini bahwa Allahlah yang memberikan dan membagikan rezeki, serta yakin bahwasanya rezeki kita telah dituliskan dan ditakdirkan, maka akan menjadikan hati kita lebih tenang serta mencukupkan diri kita dengan jalan rezeki yang Allah halalkan.
Jangan sampai kekhawatiran kita kepada rezeki dan nafkah serta ketamakan kita kepada harta menjadikan kita melanggar aturan-aturan Allah dan menghalalkan segala macam cara untuk mendapatkan kekayaan. Padahal, Allahlah yang berhak mengatur dan memberikan semua itu.
Jamaah yang dimuliakan Allah.
Allah ta’ala berjanji bahwa siapa saja yang bertakwa, bertauhid, dan bertawakal ke pada-Nya, maka Allah akan memberikannya rezeki, bahkan dari arah yang tidak dia sangka-sangka.
Allah berfirman, yang artinya, “Barang siapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya” (QS. At-Talaq: 2-3) Semoga Allah menghindarkan kita semua dan sanak famili kita dari fitnah perjudian yang begitu mengancam dan berbahaya ini juga memberikan kita rasa tawakal dan takwa yang tinggi kepada Allah ta’ala, sehingga diri kita tidak terbuai dengan godaan harta instan dari cara perjudian dan yang semisalnya.
Sebelum khatib menutup khutbah singkat pada hari yang berbahagia ini, khatib ingin mengajak jamaah sekalian untuk menjaga diri kita dan keluarga kita dari perbuatan-perbuatan yang akan menjerumuskan kita dan keluarga kita ke dalam api neraka.
Allah berfirman, yang artinya,” Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluarga mu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim: 6). Demikianlah.
Semoga khutbah singkat ini bermanfaat bagi khatib sendiri dan jamaah Jumat sekalian. (*)
Baca juga: Langgar Qanun Jinayat, Tiga Pelaku Judi Jalani Hukuman Cambuk di Aceh Timur
Baca juga: Warga Aceh Tamiang Dicoret dari Daftar Penerima Bansos Akibat Judi Online
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/prohaba/foto/bank/originals/pro-211125.jpg)