Tahukah Anda

Tidur Terganggu Saat Bulan Purnama? Ini Penjelasan Ilmiahnya

bulan purnama selalu jadi momen yang menawan secara visual, tapi tahukah anda bahwa fase ini juga sering dikaitkan dengan perubahan dalam tubuh

Editor: Muliadi Gani
treehugger.com
ILUSTRASI BULAN PURNAMA - Foto ilustrasi bulan purnama. Full moon atau bulan purnama selalu jadi momen yang menawan secara visual, tapi tahukah anda bahwa fase ini juga sering dikaitkan dengan perubahan dalam tubuh manusia, khususnya gangguan tidur? Tidur Terganggu Saat Bulan Purnama? Ini Penjelasan Ilmiahnya 
Ringkasan Berita:
  • Bulan purnama bisa memengaruhi tidur, membuat tidur lebih singkat dan waktu tertidur lebih lama.
  • Efek psikologis (sugesti) juga berperan, percaya sulit tidur saat purnama bisa benar-benar mengganggu tidur.
  • Dampak bulan lebih terasa di lingkungan minim cahaya; di era modern, lampu dan layar gadget lebih dominan memengaruhi tidur.

PROHABA.CO -  Full moon atau bulan purnama selalu jadi momen yang menawan secara visual, tapi tahukah anda bahwa fase ini juga sering dikaitkan dengan perubahan dalam tubuh manusia, khususnya gangguan tidur?

Meskipun terdengar seperti mitos atau cerita rakyat, ternyata ada sejumlah studi ilmiah yang mencoba mengungkap hubungan antara bulan purnama dan kualitas tidur kita.

Kamu sudah mencoba segala trik agar tidur nyenyak tidur tepat waktu, hindari kopi sore, jaga kamar tetap sejuk dan gelap.

Tapi malam ini, matamu tetap sulit terpejam.

Lalu kamu melihat cahaya perak lembut menembus tirai: bulan purnama.

Apakah itu penyebabnya?

Faktanya, pengaruh bulan terhadap tidur manusia tidak sesederhana yang dibayangkan.

Banyak orang percaya bahwa bulan purnama membawa efek magis, mulai dari suasana romantis hingga rasa gelisah.

“Efek yang dirasakan orang mungkin lebih karena sugesti dan emosi, bukan fisiologi,” kata Dr. Stephen Carstensen, pakar gangguan pernapasan tidur.

Artinya, jika seseorang yakin sulit tidur saat bulan purnama, sugesti itu saja bisa membuatnya benar-benar susah tidur.

Namun penelitian ilmiah menunjukkan ada benarnya.

Studi di Swiss pada 2013 menemukan bahwa saat bulan purnama, aktivitas otak dalam fase tidur dalam menurun hingga 30 persen, waktu tertidur bertambah sekitar 5 menit, dan total tidur berkurang sekitar 20 menit. 

Peserta juga melaporkan tidur lebih buruk dan kadar melatonin hormon penentu kesiapan tidur lebih rendah.

“Cahaya, baik alami maupun buatan, bisa menekan produksi melatonin.

Jadi cahaya bulan memang berpotensi membuat kita lebih terjaga,” jelas Dr. Alex Dimitriu, psikiater dan pakar tidur dari Menlo Park Psychiatry and Sleep Medicine.

Penelitian lain di Swiss terhadap 47 orang dewasa sehat juga menemukan pola serupa dan memperkuat temuan ini.

 Peserta tidur 25 menit lebih singkat saat bulan purnama, dan pria tidur lebih singkat hingga 50 menit saat bulan purnama dan butuh 30 menit lebih lama untuk mencapai fase tidur REM, , yaitu tahap di mana mimpi terjadi.

Namun penelitian di Hungaria justru menemukan wanita lebih terdampak yang lebih sering mengalami gangguan tidur saat bulan purnama.

Kelemahan semua studi ini: dilakukan di laboratorium tidur, yang tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi alami.

Baca juga: Mengapa Susah Tidur Menyergap: Berikut Faktor dan Penanganan yang Tepat

Baca juga: Gerhana Bulan Total Akan Hiasi Langit Aceh 7-8 September, Diimbau Laksanakan Shalat Sunah Khusuf

Saat Ilmu Dibawa ke Dunia Nyata

Untuk melihat efek nyata di dunia nyata, peneliti University of Washington memantau tidur masyarakat di tiga komunitas di Argentina dan 464 mahasiswa di Seattle. 

Mereka memantau pola tidur masyarakat di tiga komunitas di Argentina: satu di pinggiran kota, satu di pedesaan dengan listrik terbatas, dan satu lagi di daerah terpencil tanpa listrik sama sekali.

Hasilnya konsisten: malam menjelang bulan purnama, tidur lebih singkat dan tertidur lebih lama, terutama di komunitas minim atau tanpa listrik.

Para peneliti menduga ini warisan evolusi dari nenek moyang kita ketika bulan purnama menjadi waktu terbaik untuk berburu, bersosialisasi, atau bekerja dengan bantuan cahaya alami. 

Di kota modern, cahaya lampu dan layar gadget justru lebih dominan terhadap pola tidur.

Dr. Carstensen menambahkan, “Di zaman sekarang, lampu dan layar gadget memiliki efek yang jauh lebih besar daripada sinar bulan itu sendiri.

”Dimitriu sependapat. “Kemampuan bulan purnama untuk mengurangi waktu tidur hingga satu jam saja sudah luar biasa.

 Jika sinar bulan bisa memengaruhi tubuh sebesar itu, bayangkan apa yang dilakukan cahaya layar ponsel yang kita tatap dari jarak dekat setiap malam.”

Meski efek bulan purnama terhadap tidur tidak selalu sama bagi setiap orang, penelitian menunjukkan adanya pola nyata, terutama pada mereka yang hidup lebih dekat dengan alam.

Namun di era modern, layar dan lampu buatan lebih mungkin menjadi biang gangguan tidur kita.

Baca juga: Mengapa Bulan Menjadi Merah saat Gerhana Bulan? Ini Penjelasan NASA

Baca juga: Kurang Tidur Bisa Picu Hipertensi, Apa Saja Tanda-tandanya? Simak Penjelasan Dokter Berikut Ini

Baca juga: Mengapa Orang Dilarang Tidur setelah Makan, Berikut Penjelasannya

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved