Luar Negeri

Indonesia Tolak Isu Uighur di Xinjiang Dibahas Dewan PBB

Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri Achsanul Habib dalam jumpa pers, Jumat (7/10), mengatakan penolakan itu karena Indonesia ...

Editor: Muliadi Gani
BBC Indonesia
Muslim Uighur di Urumqi, Xinjiang, China diduga ditahan di kamp re-edukasi yang didirikan oleh Pemerintah China. 

Cina, menurutnya, saat ini sangat menolak masalah-masalah domestiknya diintervensi.

Selain isu Xinjiang, Cina juga menolak membahas isu Taiwan, dan Laut Cina Selatan di forum dunia.

Nanto berpendapat Indonesia melihat apa yang dilakukan Cina di Xinjiang masih merupakan masalah domestik dan Cina diharapkan bisa melakukan perbaikan ke depannya.

Lebih jauh Nanto mengungkapkan, negara-negara berkembang, seperti Indonesia, juga khawatir pembahasan isu Xinjiang akan membuat masalah-masalah HAM di negara mereka masing-masing kian mendapat sorotan.

Indonesia, kata Nanto, memiliki persoalan serupa di Papua.

Dia menambahkan dalam beberapa tahun terakhir Indonesia menggunakan tokoh-tokoh agama untuk memberi masukan kepada Cina tanpa harus menempuh megaphone diplomacy (intervensi internasional).

Terlepas dibahasnya isu Xinjiang di Dewan HAM, Nanto mengatakan, kamp-kamp edukasi bagi minoritas Muslim di Xinjiang merupakan kebijakan yang tidak efektif.

Baca juga: Dalam Dua Pekan, 243 Wanita Kongo Diperkosa, PBB Ikut Prihatin dan Mengecam

Cina, katanya, harus mengambil pendekatan yang mengakui keberagaman etnik bukan pendekatan pembangunan fisik.

Dalam pemungutan suara di Dewan HAM PBB beranggotakan 47 negara itu, sebanyak 17 negara mendukung draf mosi untuk membahas dugaan pelanggaran HAM di Xinjiang.

Negara penyokong tersebut termasuk Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Jepang, dan Belanda.

Sebanyak 19 negara menentang mosi itu.

Selain Cina, sembilan negara berpenduduk mayoritas Muslim juga ikut menolak, yakni Indonesia, Pakistan, Qatar, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, Kazakhstan, Mauritania, Sudan, dan Senegal.

Hanya Somalia negara Muslim yang mendukung pembahasan masalah tersebut.

Sepuluh negara lainnya menyatakan abstain dalam voting, termasuk Malaysia dan Libya. Alhasil, mosi itu gagal disepakati.

Ini merupakan kali kedua, dalam 16 tahun sejarah Dewan HAM, sebuah mosi ditolak.

(kompas.com)

Baca juga: Terima Suap, Mantan Wakil Menteri Keamanan Cina Dibui Seumur Hidup

Baca juga: OKI Desak Lembaga PBB Kecam Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa

Baca juga: Astronaut Cina Tanam Padi di Luar Angkasa, Bagaimana Hasilnya?

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved