Tahukah Anda

Mengapa Sidik Jari Manusia Punya Pola Lingkaran Unik?

Sidik jari adalah salah satu bagian unik dan khas yang ada pada setiap manusia. Ini jugalah yang membedakan kita dengan manusia-manusia lain di dunia

Editor: Muliadi Gani
IST
Ilustrasi sidik jari. Sekelompok ilmuwan berhasil menemukan jawaban bagaimana sidik jari manusia memiliki pola lingkaran unik. 

Para peneliti ini pun menemukan apa yang disebut dengan sistem difusi reaksi Turing.

Sistem tersebut ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Inggris, Alan Turing.

Baca juga: Pesta Ulang Tahun Ameena, Atta dan Aurel Persiapkan Konsep Spesial

Studi untuk melihat pembentukan pola sidik jari manusia ini mendasarkan pada percobaan yang dilakukan oleh Turing pada tahun 1950-an.

Ia mengusulkan proses pengembangan pada dedaunan yang tumbuh dalam pengaturan yang unik.

Turing menyarankan bahwa beberapa molekul dalam sistem berkembang dengan mendorong pertumbuhan sel, sementara yang lain secara aktif bekerja untuk mencegah pertumbuhan.

Maka, hasilnya adalah dua gaya yang bekerja melawan satu sama lain pada sel yang berdampingan.

Hal ini menyebabkan terciptanya daerah yang menghasilkan formasi unik, seperti garis-garis pada zebra atau lingkatan di ujung jari.

Jadi, bagaimana pola sidik jari pada manusia terbentuk?

Dengan mengamati perkembangan sidik jari pada tikus, dan sel manusia dalam cawan petri, para peneliti dapat melihat bahwa terdapat tonjolan yang berkembang dan bekerja satu sama lain di tiga bagian ujung jari yang berbeda.

Baca juga: Lari Sangat Kencang, Mo Salah Lancarkan Serangan Kilat dalam 16 Detik

Ketiga bagian ujung jari tersebut adalah bagian ujung, tengah, dan bagian paling dekat dengan buku jari atas.

Selanjutnya, pada saat kelompok sel yang berbeda saling mendorong relatif terhadap lokasi fisiknya, maka pola lingkaran pun muncul.

Sementara itu, penempatan acak jari-jari di dalam rahim saat sel-sel saling mendorong untuk membentuk tonjolan inilah yang kemudian membuat polanya begitu acak.

Itulah mengapa anak kembar identik pun dapat memiliki cetakan pola sidik jari yang berbeda.

Selain itu, dalam studi ini para peneliti juga menemukan bahwa tahap awal sidik jari hampir identik dengan folikel rambut.

Satu-satunya perbedaan tahap awal sidik jari dengan folikel rambut adalah sel-sel yang lebih dalam di bawah permukaan kulit yang terlibat dalam proses tersebut.

(Kompas.com)

Baca juga: Seorang Ayah Bejat Rudapaksa Putri Kandungnya Hingga Hamil

Baca juga: Ketua DPC Partai Demokrat Tersandung Kasus Pencabulan

Baca juga: Balita Ditemukan Tewas di Sungai Tinggang Bojonegoro

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved