Kesehatan

Berikut Arti Kode di Balik Kemasan Plastik yang Digunakan Sehari-hari

Setiap kode yang tertulis pada kemasan memiliki arti khusus, arti dari kode plastik yang tertulis tersebut ada yang aman digunakan berulang dan tidak.

|
Penulis: Sahasnataini | Editor: Jamaluddin
Kompas.com
Kode di balik kemasan plastik yang digunakan sehari-hari. 

Setelah mengetahui penjelasan mengenai arti kode plastik di atas, kini Anda dapat lebih cermat dalam memilih wadah atau kemasan makanan dan minuman, supaya apa yang Anda konsumsi tetap sehat dan aman.

PROHABA.CO - Ternyata produk plastik yang digunakan sehari-hari memliki kode yang mengandung arti khusus.

Setiap kode yang tertulis pada kemasan memiliki arti khusus.

Arti dari kode plastik yang tertulis tersebut ada yang aman digunakan berulang dan ada yang potensial berbahaya untuk kesehatan.

Untuk anda yang peduli akan keamanan pangan, penting untuk mengenali arti wadah plastik untuk minuman dan makanan yang sering kita gunakan sehari-hari.

Lantaran zat monomer dari bahan plastik dapat berpindah ke dalam makanan atau minuman, terutama jika tidak sesuai dengan kemasan atau wadah peyimpannya.

Berikut alasan kode yang tertera di balik kemasan plastik yang kita gunakan sehari-hari:

Arti Kode Plastik

Umumnya bagian di bawah wadah plastik mememiliki kode segitiga dengan huruf dan angka.

Kode segitiga pada plastik tersebut bisa dilihat untuk mengetahui bahan plastik apa yang digunakan.

Untuk diketahui, tidak semua plastik aman digunakan dan dapat didaur ulang kembali.

Dilansir dari Kompas.com yang disarikan dari Kementerian Kesehatan dan Eartheasy Learn, berikut ini penjelasan arti kode plastik yang perlu Anda ketahui:

Baca juga: Plastik Daur Ulang Lebih Beracun, Tak Perbaiki Polusi

PETE atau PET (Kode 1)

PETE atau PET atau dikenal juga dengan bahan plastik polyethylene terephthalate.

Bahan ini disebut sebagai kode plastik 1.

Bahan plastik ini memiliki sistem perlindungan yang baik terhadap air, udara dan kelembapan, sehingga PET menjadi salah satu plastik yang paling umum digunakan.

Plastik dengan kode ini biasanya ditemukan pada botol minuman.

Botol dan kemasan yang memiliki kode PETE atau PET ini hanya direkomendasikan sebagai kemasan sekali pakai dan tidak boleh digunakan berulang.

Kemasan dengan kode ini juga tidak boleh dipakai untuk air panas, air hangat, atau terkena sinar matahari dengan durasi yang lama.

Jika hal ini dilakukan, maka dapat menyebabkan produk tidak aman digunakan karena jika bahan plastik ini terkena panas, dapat memicu penyakit kanker akibat lapisan polimer yang meleleh.

Plastik PET pun dapat melepaskan karsinogen dan sulit didekontaminasi (pembersihan suatu benda atau zat untuk menghilangkan zat pencemar), pembersihannya yang benar memerlukan bahan kimia yang berbahaya.

Bahan plastik PET biasanya akan didaur ulang kembali menjadi botol baru atau menjadi serat poliester.

HDPE (Kode 2)

HDPE atau high-density polyethylene memiliki ketahanan kimiawi yang cukup bagus.

Sehingga biasanya plastik jenis ini dapat ditemukan pada kemasan deterjen, sampo dan kondisioner.

Bahan plastik jenis ini memiliki pigmen yang lebih kaku dibanding PETE dan cocok untuk mengemas produk yang memiliki umur pakai pendek, seperti susu.

HDPE adalah plastik yang paling umum didaur ulang dan dianggap sebagai salah satu bentuk plastik paling aman.

HDPE juga direkomendasikan hanya untuk sekali pemakaian karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.

Plastik HDPE tahan digunakan dan tidak mudah rusak, terutama jika terkena sinar matahari, pemanasan, dan pembekuan yang ekstrem.

Baca juga: Cristiano Ronaldo Akan Terus Bermain sampai Dua Kakinya Minta Menyerah

PVC atau V (Kode 3)

PVC atau V atau biasa dikenal juga dengan bahan polyvinyl chloride.

Bahan ini mempunyai karakter fisik yang stabil dan tahan terhadap bahan kimia, pengaruh cuaca, aliran, dan sifat elektrik.

Produk yang terbuat dari plastik PVC tidak dapat didaur ulang dan umumnya bahan PVC digunakan sebagai bahan kabel komputer, pembuatan pipa plastik, dan konstruksi bangunan.

Bahan plastik ini kurang cocok jika digunakan untuk pembungkus makanan atau minuman, karena kandungan DEHA pada plastik PVC ini dapat meleleh ke makanan jika dipanaskan.

Apabila digunakan untuk makanan atau minuman, bahan plastik ini sangat berbahaya dan dapat memicu penyakit ginjal dan hati.

LDPE (Kode 4)

Bahan plastik LDPE atau low density polyethylene merupakan bahan plastik yang memiliki tekstur cenderung lebih lembek dan lentur.

LDPE sering ditemukan pada kemasan plastik shrink wrap, kantong pakaian pembersih kering, botol yang penggunaannya ditekan seperti botol madu, dan jenis kantong plastik yang digunakan untuk mengemas roti.

Plastik ini tidak sulit dihancurkan, tapi tetap boleh digunakan untuk mengemas makanan atau minuman, karena bahannya sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan atau minuman di dalamnya.

Bahan ini jarang didaur ulang, namun jika didaur ulang biasanya plastik LDPE digunakan untuk kayu plastik, papan lansekap , pelapis tempat sampah, dan ubin lantai.

Produk yang dibuat menggunakan LDPE daur ulang tidak sekeras atau sekaku produk yang dibuat menggunakan plastik HDPE daur ulang.

Baca juga: Jalan Kaki 1 Jam Sehari Efektif untuk Turunkan Berat Badan

PP atau Polypropylene (Kode 5)

Arti kode plastik PP 5 adalah bahan plastik dengan jenis PP atau Polypropylene. 

Bahan plastik ini tahan terhadap bahan kimia yang kuat, dan memiliki titik leleh yang tinggi, sehingga cocok untuk produk kemasan makanan dan minuman.

Kemasan dengan bahan jenis PP ini dapat kita temukan pada botol minum, tempat obat, dan botol minum bayi.

Bahan plastik jenis ini adalah yang paling baik untur mengemas makanan dan minuman. Polypropylene dapat didaur ulang dan relatif aman untuk digunakan kembali.

PS atau Polystyrene (Kode 6)

Kode plastik PS atau Polystyrene adalah kode plastik yang berbahaya.

Sayangnya, kode ini banyak ditemukan pada styrofoam yang mana sering digunakan sebagai wadah makanan.

Hal ini sangat keliru dan berbahaya, karena bahan polystyrene dapat melepaskan styrene, yang potensial menjadi karsinogen (zat pemicu kanker) bagi manusia jika digunakan untuk kemasan makanan, terutama bila wadah dipanaskan dalam microwave.

Efek bahan kimia pada bahan plastik ini bisa dikaitkan dengan kesehatan manusia, terutama gangguan sistem reproduksi.

Selain itu, jika kandungan bahan ini masuk ke dalam tubuh, dapat berdampak negatif untuk kesehatan otak dan sistem saraf manusia.

Karena itu, penggunaan bahan plastik dengan kode ini sangat dihindari untuk mengemas makanan. Proses daur ulang untuk bahan plastik kode 6 saat ini juga masih sangat jarang ada.

Baca juga: Gagal Login Akun SSCASN Saat Daftar CPNS 2023, Ini yang Harus Dilakukan Pelamar

PC atau Polycarbonate (Kode 7)

Kode plastik 7 dirancang untuk mencakup semua polycarbonate (PC) dan bahan plastik lainnya.

Sehingga protokol penggunaan kembali dan daur ulang tidak distandarisasi dalam kategori ini.

Pada kode plastik 7, Anda perlu berhati-hati karena adanya potensi tercampurnya bahan kimia ke dalam produk makanan atau minuman yang dikemas dalam wadah polycarbonate yang dibuat menggunakan BPA (Bisphenol A) karena dapat menyebabkan kerusakan kromosom.

BPA ditemukan dalam wadah makanan atau minuman plastik polycarbonate yang bagian bawahnya sering diberi tanda huruf “PC” pada label daur ulang 7.

Perlu diketahui, bahan plastik kode 7 digunakan untuk membuat botol bayi dan botol pendingin air.

Untuk kode botol plastik PC 7 bisa ditemukan pada beberapa botol air polycarbonate yang dipasarkan sebagai botol air 'non-leaching' guna meminimalkan rasa atau bau plastik.

Namun, masih ada kemungkinan kecil sejumlah BPA akan berpindah dari wadah tersebut, terutama jika dipanaskan.

Sebagai informasi, bahan plastik kode 7 tidak untuk digunakan kembali, kecuali plastik tersebut memiliki kode PLA yang terbuat dari kompos.

Jika memungkinkan sebaiknya hindari plastik dengan kode 7, terutama untuk makanan anak.

Setelah mengetahui penjelasan mengenai arti kode plastik di atas, kini Anda dapat lebih cermat dalam memilih wadah atau kemasan makanan dan minuman, supaya apa yang Anda konsumsi tetap sehat dan aman.

Untuk menghindari efek negatif dari plastik pada makanan atau minuman, cobalah untuk mulai menggunakan wadah silikon platinum, kaca, stainless steel. (Penulis adalah mahasiswa Internship dari Universitas Malikussaleh, Aceh Utara)

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved