Kasus Penganiayaan
Suami Dianiaya Istri Pakai Linggis di Karangasem, BPJS Tak Tanggung Biaya Operasi
Seorang lansia asal Dusun Karangsari Kaje, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Bali, menjadi korban penganiayaan
PROHABA.CO, KARANGASEM - Seorang lansia asal Dusun Karangsari Kaje, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Bali, menjadi korban penganiayaan oleh istrinya sendiri.
Korban bernama I Nengah Rauh (62) mengalami luka serius setelah dianiaya menggunakan linggis besi oleh sang istri, Ni Nengah WR (60), yang diduga mengalami gangguan jiwa.
Kejadian memilukan ini terjadi pada Sabtu (19/7/2025) pagi, saat pasangan lansia tersebut terlibat cekcok.
Diduga karena emosi, pelaku mengambil linggis dan menyerang suaminya secara brutal.
Akibat serangan itu, kedua pergelangan tangan korban patah, dan wajahnya mengalami luka parah.
Usai melakukan penganiayaan, pelaku membakar dapur dan kasur di rumahnya.
Beruntung, warga cepat bertindak dan mencegah api meluas ke bangunan utama.
Pelaku kemudian melarikan diri dan berhasil ditemukan tiga jam kemudian di rumah keluarganya di Dusun Karangsari Tengah.
Hingga Minggu (20/7/2025), Nengah Rauh masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Karangasem,
Saat ini pihak keluarga bingung terkait dengan biaya pengobatan Nengah Rauh.
Nengah Rauh harus menjalani operasi, biayanya mencapai Rp 30 juta.
Baca juga: Kakak Beradik di Tanahbumbu Kalsel Dianiaya oleh Karyawan Ayah Korban
Informasi dari keluarga, biaya itu tidak dapat ditanggung jaminan kesehatan, karena cedera yang dialami Nengah Rauh akibat tindakan kriminal (penganiayaan).
"Keluarga korban menghubungi saya dan menyampaikan bahwa pengobatan tidak ditanggung BPJS," kata I Made Alit Mastika, Kepala Wilayah Banjar Karangsari Kaje, Sabtu (19/7/2025).
"Biaya operasi diperkirakan mencapai Rp 30 juta, belum termasuk biaya rawat inap dan pengobatan lanjutan lainnya," tambahnya.
Keluarga sangat berharap biaya pengobatan Nengah Rauh dapat ditanggung BPJS Kesehatan.
Mengingat kejadian tersebut juga merupakan musibah dan Nengah Rauh juga tercatat sebagai warga kurang mampu yang iuran jaminan kesehatannya dibayarkan pemerintah.
Ia menambahkan, Nengah Rauh berasal dari keluarga tidak mampu dan selama ini hanya bekerja sebagai petani.
Rumah tempat mereka tinggal pun berdiri di atas tanah milik pura (plaba pura), bukan milik pribadi.
Pihaknya sudah berencana berkoordinasi dengan Dinas Sosial Kabupaten Karangasem untuk mencari solusi.
"Kalau memang tidak ditanggung BPJS, tentu kami harap ada bantuan dari instansi atau yayasan sosial. Beberapa yayasan sudah kami hubungi," jelasnya.
Sementara itu, pihak kepolisian telah mengamankan pelaku tak lama setelah kejadian.
Pelaku sempat dimintai keterangan di Polsek Selat sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli guna menjalani pemeriksaan lebih lanjut terkait kondisi kejiwaannya.
Baca juga: Ibu Guru di Aceh Singkil Meninggal Dianiaya saat Melintas di Kebun Sawit, Pelaku Diduga Suaminya
Kronologis Kejadian
Awalnya pasangan lansia ini terlibat adu mulut atau cekcok sekitar pukul 10.00 Wita.
Diduga karena emosi, sang istri mengambil sebuah linggis dan menyerang suaminya secara membabi buta.
Korban pun terkapar, tubuhnya menderita luka serius.
Kedua pergelangan tangannya mengalami patah, disertai luka parah di bagian wajah dan pelipis.
Warga yang mendengar keributan segera memberikan pertolongan.
I Nengah Rauh dilarikan ke Puskesmas terdekat.
Namun karena kondisinya cukup parah, ia segera dirujuk ke RSUD Karangasem untuk penanganan intensif.
"Korban mengalami patah di kedua tangan dan luka parah di wajah.
Setelah itu langsung dirujuk ke RSUD," ungkap Kepala Wilayah Dusun Karangsari Kaje, I Made Alit Mastika.
Sementara itu sang istri, Ni Nengah WR membeli bahan bakar minyak dan membakar dapur serta kasur di rumahnya.
Api dengan cepat melalap bagian dapur.
Dibantu warga, kasur berhasil diselamatkan sebelum api menjalar ke bangunan utama rumah.
"Untung warga cepat bertindak. Hanya dapurnya yang terbakar.
Kasurnya sempat dikeluarkan dari kamar sebelum api makin besar," lanjut Mastika.
Mengingat kondisinya yang diduga sebagai Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), pihak berwenang memutuskan untuk merujuknya ke Rumah Sakit Jiwa di Bangli guna mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Keluarga korban berharap adanya bantuan dari pemerintah atau pihak terkait untuk meringankan beban biaya pengobatan.
Mengingat korban merupakan warga tidak mampu yang seharusnya mendapat perlindungan melalui program jaminan sosial.
Baca juga: Pencuri Ayam Dianiaya Warga Hingga Tewas, Polres Subang Tangkap 8 Pelaku, Barang Bukti Diamankan
Baca juga: Peneliti BRIN Ciptakan Varietas Baru Kopi Arabica
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lansia Terluka Parah Dianiaya Istri Pakai Linggis, Keluarga Bingung Biaya Pengobatan Rp 30 Juta,
Gara-Gara Gadai iPhone, Pasutri Pemilik Toko HP di Medan Dianiaya OTK hingga Babak Belur |
![]() |
---|
Pemuda di Bekasi Aniaya Ibu Kandung karena Permintaan Tak Dituruti, Ini Faktanya |
![]() |
---|
TikToker Lumajang Emosi saat Ajakan Balap Motor Ditolak Lalu Lukai Korban Pakai Celurit |
![]() |
---|
Tragis, Bocah Kelas SD di Inhu Muntah Darah hingga Tewas Akibat Dibully Kakak Kelas |
![]() |
---|
Diduga Dianiaya Pelatih, Remaja 17 Tahun di Boyolali Meninggal Usai Latihan Silat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.