Penelitian lain menunjukkan bahwa anak muda dengan obesitas mengalami tingkat hormon kenyang yang lebih tinggi ketika mereka makan dengan lambat.
Baca juga: Benarkah Makan Semangka Dapat Memicu Migrain? Ini Dia Penjelasannya
Baca juga: Mengapa Kita Harus Makan dengan Perlahan? Ini Alasannya
Turunkan asupan kalori Sebuah penelitian menganalisis orang dengan berat badan normal atau kelebihan berat badan yang makan dengan kecepatan berbeda.
Kedua kelompok mengonsumsi lebih sedikit kalori pada waktu makan paling lambat, meskipun perbedaannya hanya signifikan secara statistik pada kelompok dengan berat badan normal.
Semua peserta juga merasa kenyang lebih lama setelah makan lebih lambat; mereka melaporkan lebih sedikit rasa lapar 60 menit setelah makan lambat dibandingkan setelah makan cepat.
Pengurangan asupan kalori secara spontan ini akan menyebabkan penurunan berat badan seiring berjalannya waktu.
Makan perlahan mendorong pengunyahan menyeluruh.
Untuk makan perlahan, kita perlu mengunyah makanan secara menyeluruh sebelum menelannya.
Hal ini dapat membantu mengurangi asupan kalori dan menurunkan berat badan.
(Kompas.com)
Baca juga: Piala Asia U23 2024: Timnas U23 Indonesia Kalah dari Tuan Rumah Qatar, STY Kecewa Berat
Baca juga: Simak 6 Manfaat Kurma untuk Kesehatan, Bantu Cegah Kanker
Baca juga: Jumlah Langkah Per Hari untuk Kesehatan Tubuh: Pedoman yang Perlu Diperhatikan
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Makan Perlahan Bisa Turunkan Berat Badan?",