Tahukah Anda

WHO Sebut Campak Ancaman Global yang Segera Datang

Akibatnya, pada November 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan campak menjadi “ancaman yang akan segera terjadi di setiap wilayah di dunia

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
Ilustrasi penyakit campak pada anak. Sejarah campak, penyakit paling menular ini diketahui sebagai penyakit kuno yang pertama kali dideskripsikan oleh dokter Persia pada awal abad ke-9. 

Di negara maju, kematian sangat tinggi pada orang yang tidak divaksinasi dengan tingkat sekitar satu per 1.000 hingga 5.000 kasus campak.

Wabah baru penyakit yang sebenarnya dapat dicegah dengan vaksin di area seperti zona konflik dan di antara populasi pengungsi cukup tinggi.

Masalah seperti malnutrisi sangat meningkatkan risiko penyakit parah.

Penyakit pernapasan yang menular adalah suatu kekhawatiran besar bagi kelompok kemanusiaan yang membantu kelompok-kelompok rentan seperti pengungsi Ukraina.

Baca juga: Ratusan Anak Meninggal Usai Minum Obat Batuk Sirup, WHO Minta Dunia Turun Tangan

Campak sangat menular

Angka reproduksi dasar (R0) 'yaitu rata-rata berapa banyak orang yang terinfeksi akan menginfeksi populasi yang rentan' diperkirakan antara 12-18.

Sebagai perbandingan, R0 varian Covid Omicron sekitar 8,2.

Proporsi dari suatu populasi yang perlu divaksinasi untuk mengendalikan wabah dan untuk meminimalkan penularan selanjutnya dikenal sebagai ambang kekebalan kawanan (herd immunity threshold/HIT).

Untuk campak, cakupan vaksin dari 95 persen biasanya dianggap sebagai angka ajaib HIT.

Sayangnya, sebagian besar negara di dunia berada jauh di bawah ambang batas tersebut, dengan cakupan global sekitar 71 persen untuk dua dosis, dan 81 persen untuk cakupan satu dosis.

Di Inggris, data pada 2021-2022 menunjukkan bahwa 89 persen anak-anak telah menerima satu dosis vaksin campak. Secara global, telah terjadi kemajuan yang signifikan dalam pengurangan kematian dari semua penyebab pada anak di bawah usia lima tahun.

Angka kematian tahunan menurun dari 12,5 juta pada 1990 menjadi 5,2 juta penduduk pada 2019.

Namun, cakupan vaksin yang rendah dapat membalikkan kenaikan tersebut.

Bahkan, jika anak-anak selamat dari campak, ada kemungkinan kerusakan jangka panjang pada sistem kekebalan mereka, digambarkan sebagai “bentuk amnesia imun”.

Pada populasi yang tidak divaksinasi, kasus campak yang parah mengakibatkan hilangnya rata-rata 40 persen antibodi yang biasanya mengenali kuman.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved