Tahukah Anda
Dampak Perubahan Iklim Membuat Belalang Makin Lapar dan Rusak Tanaman
Dampak perubahan iklim membawa berbagai konsekuensi bagi planet ini. Sebuah penelitian menunjukkan hujan lebat dan angin yang terkait dengan perubahan
Data tersebut melacak jumlah wabah belalang di 36 negara dan periode 35 tahun antara tahun 1985 dan 2020.
Tim peneliti lalu menggabungkan informasi ini dengan data meteorologi mengenai indikator seperti suhu, kecepatan angin, dan curah hujan.
Mereka menemukan hubungan kuat antara keberadaan belalang dan kondisi iklim.
“Secara khusus, data meteorologi menunjukkan bahwa wabah belalang sering menyerang lebih dari satu negara pada saat yang bersamaan dan cenderung terjadi bersamaan dengan periode curah hujan dan angin regional yang intens,” ungkap Xinyue Li, kandidat doktor di Universitas Nasional Singapura dan penulis utama studi.
Salah satu teori menyatakan bahwa telur belalang yang diletakkan secara massal di dalam tanah memerlukan tingkat kelembapan yang tinggi untuk berkembang dan menetas.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Penguin Gagal Berkembang Biak karena Es Menghilang di Antartika
Baca juga: Bisakah Manusia Hidup di Bawah Tanah untuk Hindari Perubahan Iklim?
Hujan deras juga meningkatan pertumbuhan tanaman, menjadi sumber makanan bagi anak-anak belalang yang kemudian tumbuh dan terbang ke angkasa dalam kawanan.
Angin kencang kemudian dapat membantu membawa kawanan tersebut dalam jarak yang jauh untuk memulai ekspansi sebagai hama di tempattempat baru.
Dampak perubahan iklim
Penelitian baru ini memberikan pandangan yang mengkhawatirkan tentang masa depan akibat perubahan iklim.
Para peneliti membuat model berbagai kemungkinan skenario perubahan iklim antara tahun 2065 dan 2100, di mana emisi yang lebih rendah atau lebih tinggi dapat menyebabkan lebih sedikit atau lebih banyak pemanasan di masa depan.
“Bahkan dalam skenario mitigasi dengan pengurangan emisi karbon secara drastis, masih akan ada peningkatan setidaknya 5 persen pada habitat belalang,” papar peneliti studi Xiaogang He.
Sementara itu, dalam skenario iklim seperti biasa, bertambahnya populasi akan mendorong belalang ke wilayah baru yang tidak berpenghuni.
“Mengingat peran penting Afrika dan Asia Selatan sebagai lumbung pangan global, serangan belalang yang terjadi secara bersamaan berpotensi memicu kegagalan panen secara luas, dan membahayakan ketahanan pangan global,” tambah Xiaogang He.
Ia berharap temuan akan menyoroti sifat hama belalang yang saling berhubungan dan mampu memprediksi hama belalang dengan lebih baik lagi yang bisa menjadi sistem peringatan dini.
Dengan demikian hal tersebut dapat membantu para petani mempersiapkan diri, misalnya dengan memanen tanaman lebih awal dan menyimpan makanan, atau menutupi tanaman dengan jaring antibelalang.
(Kompas.com)
Baca juga: Hilangnya Serangga Sebabkan 1/3 Tanaman Pangan Terancam
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, Ukuran Otak Manusia Menyusut
Baca juga: WHO Nyatakan Kesepian Jadi Ancaman Kesehatan Global
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dampak Perubahan Iklim, Hama Belalang Jadi Lebih Sering Rusak Tanaman",
Pertama di Dunia, Walker S2 Robot Bisa Berfungsi Sendiri 24 Jam |
![]() |
---|
Berkat Fermentasi Stevia Bantu Bunuh Sel Kanker Pankreas |
![]() |
---|
Gunung Berapi yang Sudah Padam Bisakah Aktif Kembali? Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Temuan Terbaru: Tanaman Ternyata Bisa Bersuara, Berikut Penjelasannya |
![]() |
---|
Gelombang Panas Meningkat Akibat Berkurangnya Polusi, Ini Penjelasannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.