Adaptasi Hewan di Kutub: Strategi Bertahan Hidup di Bawah Suhu Ekstrem

Hewan yang hidup di lingkungan kutub telah mengembangkan adaptasi luar biasa yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.

Penulis: Safira Aznura Yunda | Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
LAUT Arktik di Kutub Utara. Es laut, lapisan es di Laut Arktik Kutub Utara terus mencair akibat perubahan iklim. 

Adaptasi Hewan di Kutub: Strategi Bertahan Hidup di Bawah Suhu Ekstrem

PROHABA.CO - Hewan yang hidup di lingkungan kutub telah mengembangkan adaptasi luar biasa yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup dalam kondisi ekstrem.

Dari beruang kutub yang luar biasa hingga paus beluga yang gesit, setiap spesies memiliki kemampuan unik untuk mengatasi berbagai rintangan yang ditimbulkan oleh Kutub Utara yang dingin dan keras.

Beruang Kutub, Raja Arktik:

Beruang kutub, yang merupakan simbol ikonik Kutub Utara, hewan ini memiliki lapisan lemak yang tebal di bawah kulitnya untuk mengatasi suhu yang ekstrem.

Lapisan lemak ini berfungsi sebagai insulasi yang sangat baik, diantaranya menahan panas tubuh mereka sehingga tahan terhadap dingin yang menusuk.

Walrus, Ahli Renang Kutub:

Walrus adalah hewan dengan contoh adaptasi yang sangat baik terhadap lingkungan kutub.

Mereka memiliki gigi taring yang besar dan lapisan lemak tebal yang membantu mereka bertahan hidup di perairan es.

Kemampuan mereka untuk berenang dengan cepat di bawah air adalah salah satu bentuk keajaiban yang paling memukau dari alam bertahan hidup.

Baca juga: Bagaimana Magnet Bisa Punya Dua Kutub yang Saling Berlawanan? 

Paus Beluga, Master Berenang:

Paus beluga adalah tontonan umum di perairan Arktik.

Dengan tubuh yang sangat ringan dan kemampuan berenang yang luar biasa, mereka dapat menyelam hingga kedalaman yang mengagumkan untuk mencari makanan.

Struktur tubuh mereka yang khusus memungkinkan mereka untuk mengatasi tekanan air yang tinggi serta suhu yang rendah.

Burung Hantu Salju, Penguasa Malam:

Burung hantu salju adalah contoh yang luar biasa dalam beradaptasi dengan lingkungan kutub yang keras.

Dengan bulu yang tebal dan kemampuan untuk mempertahankan suhu tubuh yang stabil, mereka dapat berburu dengan sukses pada malam hari yang gelap dan dingin.

Strategi mereka dalam memanfaatkan sumber daya makanan yang tersedia di Kutub Utara adalah bukti kecerdasan alami mereka.

Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Penguin Gagal Berkembang Biak karena Es Menghilang di Antartika

Baca juga: Misteri Air Terjun Darah Antartika Terungkap, Berikut Penjelasannya

Ren dan Rusa Kutub, Ahli Penjelajah Salju:

Ren dan rusa kutub menggunakan kaki mereka yang lebar untuk berjalan di atas salju yang dalam tanpa harus terperosok ke dalamnya.

Mereka juga memiliki sistem adaptasi dalam sistem pencernaan mereka, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan nutrisi dari tanaman yang tumbuh di lingkungan yang keras ini.

Hewan di lingkungan kutub telah melakukan berbagai macam adaptasi untuk bertahan hidup dalam kondisi yang keras dan berubah-ubah.

Setiap spesies menawarkan cara pandang yang unik tentang bagaimana kehidupan dapat beradaptasi dan berkembang di lingkungan yang ekstrem, mulai dari lapisan lemak yang tebal hingga kemampuan berenang yang luar biasa.

Hal ini menyoroti betapa perlunya melindungi lingkungan Arktik dan keanekaragaman hayatinya.

(Penulis adalah Sisiwi magang dari SMKN 2 Lhokseumawe)

 

Baca juga: Bongkahan Es Pecah di Danau Saat 200 Pemancing di Atasnya

Baca juga: Anjing Laut Bantu Peneliti Jepang Kumpul Data di Bawah Es Antartika

Baca juga: Kutub Bumi Memanas, Antartika dan Arktik Alami Panas Ekstrem

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved