Kesehatan

Polidipsia Psikogenetik: Memahami Kebiasaan Mengosumsi Cairan Secara Berlebihan

WHO mencatat bahwa polidipsia dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk yang disebabkan oleh faktor psikologis.

Penulis: Safira Aznura Yunda | Editor: Muliadi Gani
Freepik
Polidipsia Psikogenetik: Memahami Kebiasaan Mengosumsi Cairan Secara Berlebihan 

Polidipsia Psikogenetik: Memahami Kebiasaan Mengosumsi Cairan Secara Berlebihan

POHABA.CO - Polidipsia psikogenetik adalah suatu kondisi yang ditandai dengan mengosumsi mineral secara berlebihan yang dapat menggabungkan faktor psikologis dan genetik.

Kondisi ini telah menarik perhatian organisasi kesehatan global seperti World Health Organization(WHO).

WHO mencatat bahwa polidipsia dapat muncul dalam berbagai bentuk, termasuk yang disebabkan oleh faktor psikologis.

Menurut laporan WHO tentang gangguan kesehatan mental, minum berlebihan dapat menjadi tanda adanya penyakit mental seperti gangguan depresi, kecemasan, atau gangguan obsesif-kompulsif.

Faktor psikologis dapat memengaruhi kebiasaan minum seseorang, bahkan ketika tubuh tidak membutuhkan lebih banyak cairan.

Selain itu, jurnal ilmiah, seperti American Journal of Psychiatry, menunjukkan bahwa kecenderungan genetik dapat berkontribusi pada polidipsia psikogenik.

Baca juga: Apa Bahayanya jika Kita Jarang Minum Air Putih? Ini Penjelasannya

Baca juga: Apa Yang Terjadi Jika Minum Air Putih Secara Berlebihan?

Baca juga: Minum Air Putih di Pagi Hari Sangat Penting, Ini Fungsinya Bagi Tubuh

Studi-studi ini menekankan bahwa pola genetik tertentu terkait dengan kecenderungan untuk mengembangkan kebiasaan minum berlebihan.

Kombinasi intervensi psikologis dan manajemen medis sering kali diperlukan untuk menangani polidipsia psikogenik.

Meskipun tidak ada pengobatan standar yang ditetapkan untuk polidipsia psikogenik, kesadaran akan kondisi ini telah meningkat.

Berbagai upaya dilakukan untuk lebih memahami mekanisme yang mendasarinya.

WHO menekankan pentingnya mendidik dan mendukung individu yang terkena dampak, serta melanjutkan penelitian untuk mengembangkan strategi pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif.

Dengan meningkatnya fokus pada faktor psikologis dan genetik yang terlibat dalam polidipsia psikogenik, diantisipasi bahwa akan ada upaya tambahan untuk meningkatkan diagnosis dini dan memberikan intervensi yang tepat, sehingga membantu individu yang terkena dampak dalam mencapai kesehatan mental dan fisik yang lebih baik.

(Penulis adalah Siswi magang dari SMKN 2 Lhokseumawe)

 

Baca juga: Mengapa Pentingnya Minum Air Putih Sebelum Sikat Gigi di Pagi Hari?

Baca juga: 5 Penyakit yang Dapat Terjadi Akibat Kurang Minum Air Putih, Ada Batu Ginjal dan Masalah kulit

Baca juga: Cara Mengatasi Sakit Kepala Cukup dengan Air Putih, Tips Sehat dr Zaidul Akbar

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved