Khutbah Jumat

Merawat Damai dengan Cinta

Hari ini 15 Agustus 2025 merupakan hari yang sangat bersejarah bagi masyarakat Aceh.

Editor: Muliadi Gani
SERAMBI/M ANSHAR
MASJID RAYA BAITURRAHMAN - Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh. Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Dr Tgk Munawar A Djalil MA (insert), yang menjadi khatib Jumat di Masjid Raya Baiturrahman pada hari ini, 15 Agustus 2025, akan menyampaikan khutbah dengan judul ‘Merawat Damai dengan Cinta.’ 

Abdullah juga tak pernah mendengar pria itu berbicara, kecuali ucapan yang baik.

Tiga hari terlewat tanpa menemukan jawaban apa pun. 

Bahkan, hampir saja Abdullah meremehkan amalan si penghuni surga jika tak mendapat jawaban sebelum pamit.

Ketika izin pulang setelah menginap tiga hari, Abdullah mengakui maksudnya untuk mencari keutamaan amalan si laki-laki itu hingga beruntung menjadi salah satu penghuni surga Allah yang dipenuhi segala kenikmatan.

Kepada pria itu Abdullah berkata, “Wahai hamba Allah, sesungguhnya tidak pernah terjadi pertengkaran antara aku dan ayahku.

Tujuanku menginap di rumahmu adalah karena aku ingin tahu amalan yang membuatmu menjadi penghuni surga, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah.

Aku bermaksud dengan melihat amalanmu itu aku akan menirunya supaya bisa menjadi sepertimu.

Tapi, ternyata anda tidak terlalu banyak beramal kebaikan. 

Apakah sebenarnya hingga kau mampu mencapai sesuatu yang dikatakan Rasulullah sebagai penghuni surga?” tanyanya.

Laki-laki itu pun tersenyum dan menjawab ringan, “Aku tidak memiliki amalan, kecuali semua yang sudah engkau lihat selama tiga hari ini.”

Jawabannya itu tak memuaskan hati Abdullah ibn Amr. 

Namun, ketika Abdullah melangkah keluar dari rumah, laki-laki tersebut memanggilnya.

Ia berkata kepada Abdullah, “Benar, amalanku seperti yang engkau lihat.

Hanya saja, aku tidak pernah berbuat curang kepada seorang pun, baik kepada Muslimin atau selainnya. 

Aku juga tidak pernah membenci saudaraku yang lain, aku tak pernah iri atau hasad kepada seseorang atas karunia yang sudah diberikan Allah kepadanya dan aku selalu menanamkan rasa cinta kepada saudara-saudaraku.”

Mendengar perkataan tersebut, takjublah Abdullah bin Amr bin Ash.

Ia yakin sifat tak pernah ada kebencian, iri, dengki, dan hasad membuat pria itu masuk surga. 

Ia pun malu karena banyak dari Muslimin yang tak memperhatikan akhlak tersebut.

Tak hanya ibadah semata yang mengantarkan manusia merasakan surga Allah, tapi juga amalan kebaikan, termasuk sifat dan akhlakul karimah. 

“Kemungkinan amalan inilah yang membuatmu mendapatkan derajat yang tinggi, Ini adalah amalan yang sangat sulit untuk dilakukan,” ujar Abdullah karena anda selalu menghadapi sesama kaum muslim dengan hati yang bersih.

Sebagai catatan akhir khutbah ini, khatib mencoba menyentuh hati kita semua, mari bersikap realistis dengan kondisi Aceh saat ini. 

Meski damai Aceh sudah 20 tahun kita menikmatinya, namun masih begitu banyak kendala dan hambatan di depan mata.

Karena itu, marilah kita membangun Aceh dengan memberikan kontribusi positif untuk kemajuan Aceh, hindari sikap dan sifat sentimen yaitu dengan menghilangkan keegoan serta kesombongan.

Kuburkan sikap hipokrisme yaitu suatu tatanan hidup yang melanggar prinsip-prinsip agama dan kemanusiaan serta menghilangkan rasa cinta humanisme

Semoga Allah Swt memberi tuntunan kepada kita melalui petunjuk-Nya yang kemudian dinamakan agama agar kita dapat merawat damai Aceh dengan membumikan rasa cinta dan kasih sayang sesama. Allahu ‘Alam.

Baca juga: Belajar Strategi Ketahanan Pangan dari Nabi Yusuf

Baca juga: Menyelami Hakikat Kemudahan Islam  

Baca juga: Akhlak Seorang Pemimpin

Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved