Tahukah Anda

Gejala Stroke Ringan yang Kerap Dikira Migrain

Gejala stroke ringan ini sering disalahartikan orang sebagai migrain. Karena bisa muncul sakit kepala yang datangnya sangat tiba-tiba dan sering kali

Editor: Muliadi Gani
Shutterstock
Ilustrasi stroke ringan, stroke ringan apakah bisa sembuh total, penyebab stroke ringan. 

Selain itu, gejala stroke ringan yang muncul pada tiap orang bisa berbeda, tergantung pada area otak mana yang terlibat.

Bahaya kolesterol tinggi lainnya adalah meningkatkan risiko stroke.

Plak kolesterol tidak hanya melapisi pembuluh darah di dalam dan di sekitar jantung, tetapi juga mempersempit arteri tertentu yang mengarah ke otak.

Baca juga: Hipertensi Bisa Sebabkan Stroke

Baca juga: Daging Sapi dan Kambing Bikin Hipertensi, Mitoskah atau Fakta?

Penyebab stroke ringan

Stroke ringan pada dasarnya memiliki penyebab yang sama dengan stroke iskemik, jenis stroke yang paling umum.

Pada stroke iskemik, sumbatan menghalangi suplai darah ke bagian otak.

Namun, dalam stroke ringan, penyumbatannya terjadi dalam waktu singkat dan tidak ada kerusakan permanen.

Penyebab utama stroke ringan sering kali adalah penumpukan timbunan lemak yang mengandung kolesterol yang disebut plak (aterosklerosis) di arteri atau salah satu cabangnya yang memasok oksigen dan nutrisi ke otak.

Plak dapat mengurangi aliran darah melalui arteri atau menyebabkan perkembangan gumpalan.

Selain itu, pembekuan darah yang bergerak ke arteri yang memasok otak dari bagian lain tubuh, paling sering dari jantung, juga dapat menyebabkan stroke ringan.

Baca juga: Jessica Iskandar Laporkan Penyidik Polda Bali ke Divisi Propam Polri

Pengobatan stroke ringan

Karena tanda dan gejala langsung stroke ringan dan stroke identik, penting untuk segera mencari perhatian medis.

Dokter kemungkinan akan melakukan berbagai tes diagnostik, seperti pemindaian magnetic resonance imaging (MRI) atau pemindaian computerized tomography (CT), untuk membantu menentukan apa yang menyebabkan stroke ringan.

Anda mungkin juga memerlukan tes seperti pemantauan irama jantung, magnetic resonance angiography (MRA) atau CT angiography (CTA) untuk mencari kemungkinan penyebab yang berhubungan dengan jantung atau pembuluh darah.

Tergantung pada penyebab yang mendasarinya, dokter kemungkinan akan memberikan obat untuk mencegah pembekuan darah atau menghilangkan timbunan lemak (plak) dari arteri yang memasok darah ke otak Anda (endarterektomi karotis).

(Kompas.com)

Baca juga: Ungkap Kasus Narkoba, Polisi Tangkap 64 Pria di Pidie, Dua IRT Ikut Terlibat

Baca juga: Kasus Serangan Jantung pada Usia Muda Meningkat 2 Persen Setiap Tahun, Kenali Penyebabnya

Baca juga: Bagi Anda Penderita Diabetes 15 Jenis Makanan Aman Dikonsumsi, Mulai Brokoli Sampai Kacang

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved