Tahukah Anda

Bagaimana Dampak Kurang Tidur pada Otak, Berikut Penjelasannya

Kekurangan tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya terhadap otak.tidur bisa menyebabkan seseorang dapat mengalami kenaikan risiko

Editor: Muliadi Gani
FOTO: SHUTTERSTOCK
Ilustrasi kurang tidur, akibat kurang tidur, menyebabkan darah tinggi. Tidur kurang dari lima jam dapat berisiko sebabkan penyakit kronis. 

PROHABA.CO - Padatnya aktivitas membuat seseorang terpaksa harus merelakan waktu tidurnya.

Jika dibiasakan, hal ini bisa mengurangi waktu tidur yang berdampak negatif bagi kesehatan.

Kebiasaan kurang tidur karena ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya fungsi otak dan mental

Tidur merupakan kebutuhan dasar hidup manusia.

Kekurangan tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya terhadap otak.tidur bisa menyebabkan seseorang dapat mengalami kenaikan risiko terjadinya penyakit Alzheimer dan penyakit gangguan saraf lainnya.

Bagaimana kekurangan tidur dapat berdampak terhadap otak?

Dikutip American Chemistry Society, Rabu (6/9/2023), dari studi terbaru Fuyi Xu dalam jurnal ACS’ Journal of Proteome Research mengungkapkan bahwa kurang tidur berimplikasi terhadap kerusakan sistem saraf di otak.

Tepatnya pada bagian hipokampus yang bertugas untuk menyimpan memori dan memproses informasi.

Dalam beberapa studi terkait dampak kurang tidur pada otak, sebelumnya telah dilakukan pengamatan terhadap perubahan kelimpahan protein dan asam ribonukleat (RNA) pada hewan uji.

Baca juga: Kurang Tidur Sebabkan Penumpukan Lemak di Perut

Informasi perubahan pada dua metabolit menunjukkan adanya faktor yang berkaitan antara kekurangan tidur dan kerusakan kognitif dan otak.

Akan tetapi, faktor-faktor ini belum dapat dikonfirmasi berdampak secara langsung terhadap fungsi kognitif pada populasi hewan dan manusia yang lebih banyak.

Oleh karena itu, Fuyi Xu mengeksplorasi lebih dalam tentang dampak kurang tidur terhadap otak.

Dalam studi yang dilakukan untuk mengetahui seperti apa dampak kurang tidur terhadap otak, Xu mengamati perubahan yang terjadi pada perilaku dan metabolit tikus yang diberikan perlakuan berbeda.

Terdapat dua tikus yang diamati, yakni tikus yang kurang tidur selama dua hari dan tikus yang cukup tidur.

Tikus-tikus tersebut diamati perilakunya pada aktivitas navigasi dalam labirin sederhana dan pengenalan objek baru.

Kemudian, cairan protein pada hipokampus tikus-tikus tersebut diekstrak dan perbedaannya diidentifikasi.

Hasilnya, salah satu sitokin (kelompok protein) di otak bernama pleiotrophin (PTN) mengalami penurunan kadar pada tikus yang kurang tidur.

Baca juga: Puluhan Mahasiswa UMY Utang Pinjol untuk Ganti Motor hingga Hp

Baca juga: Bagaimana Cara Sel-Sel Otak Mengirim Pesan, Berikut Penjelasannya

Setelah analisis RNA pada jalur metabolisme molekuler dilakukan, peneliti menemukan, kekurangan kadar PTN berdampak pada kematian sel saraf di hipokampus.

Hal ini selaras dengan penjelasan Celia Gonzales- Castillo, seorang profesor biosains, dalam jurnal Frontiers in Cellular Neuroscience tahun 2015, PTN berperan sebagai neuromodulator atau zat pengatur aktivitas saraf.

Maka itu, selain berimplikasi terhadap aktivitas dan kematian sel saraf di otak, kadar PTN rendah akibat kurang tidur dapat jadi indikator kerusakan kognitif karena insomnia.

(Kompas.com)

 

Baca juga: Bagaimana Berlian Bisa Muncul ke Permukaan Bumi, Berikut Penjelasannya

Baca juga: Manfaat Olahraga Malam Sebelum Tidur

Baca juga: Media Sosial Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Dampak Kurang Tidur Pada Otak?", 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved