Tahukah Anda
Bagaimana Dampak Kurang Tidur pada Otak, Berikut Penjelasannya
Kekurangan tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya terhadap otak.tidur bisa menyebabkan seseorang dapat mengalami kenaikan risiko
PROHABA.CO - Padatnya aktivitas membuat seseorang terpaksa harus merelakan waktu tidurnya.
Jika dibiasakan, hal ini bisa mengurangi waktu tidur yang berdampak negatif bagi kesehatan.
Kebiasaan kurang tidur karena ini bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan, salah satunya fungsi otak dan mental
Tidur merupakan kebutuhan dasar hidup manusia.
Kekurangan tidur dapat berdampak buruk bagi kesehatan, salah satunya terhadap otak.tidur bisa menyebabkan seseorang dapat mengalami kenaikan risiko terjadinya penyakit Alzheimer dan penyakit gangguan saraf lainnya.
Bagaimana kekurangan tidur dapat berdampak terhadap otak?
Dikutip American Chemistry Society, Rabu (6/9/2023), dari studi terbaru Fuyi Xu dalam jurnal ACS’ Journal of Proteome Research mengungkapkan bahwa kurang tidur berimplikasi terhadap kerusakan sistem saraf di otak.
Tepatnya pada bagian hipokampus yang bertugas untuk menyimpan memori dan memproses informasi.
Dalam beberapa studi terkait dampak kurang tidur pada otak, sebelumnya telah dilakukan pengamatan terhadap perubahan kelimpahan protein dan asam ribonukleat (RNA) pada hewan uji.
Baca juga: Kurang Tidur Sebabkan Penumpukan Lemak di Perut
Informasi perubahan pada dua metabolit menunjukkan adanya faktor yang berkaitan antara kekurangan tidur dan kerusakan kognitif dan otak.
Akan tetapi, faktor-faktor ini belum dapat dikonfirmasi berdampak secara langsung terhadap fungsi kognitif pada populasi hewan dan manusia yang lebih banyak.
Oleh karena itu, Fuyi Xu mengeksplorasi lebih dalam tentang dampak kurang tidur terhadap otak.
Dalam studi yang dilakukan untuk mengetahui seperti apa dampak kurang tidur terhadap otak, Xu mengamati perubahan yang terjadi pada perilaku dan metabolit tikus yang diberikan perlakuan berbeda.
Terdapat dua tikus yang diamati, yakni tikus yang kurang tidur selama dua hari dan tikus yang cukup tidur.
Tikus-tikus tersebut diamati perilakunya pada aktivitas navigasi dalam labirin sederhana dan pengenalan objek baru.
Kemudian, cairan protein pada hipokampus tikus-tikus tersebut diekstrak dan perbedaannya diidentifikasi.
Hasilnya, salah satu sitokin (kelompok protein) di otak bernama pleiotrophin (PTN) mengalami penurunan kadar pada tikus yang kurang tidur.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa UMY Utang Pinjol untuk Ganti Motor hingga Hp
Baca juga: Bagaimana Cara Sel-Sel Otak Mengirim Pesan, Berikut Penjelasannya
Setelah analisis RNA pada jalur metabolisme molekuler dilakukan, peneliti menemukan, kekurangan kadar PTN berdampak pada kematian sel saraf di hipokampus.
Hal ini selaras dengan penjelasan Celia Gonzales- Castillo, seorang profesor biosains, dalam jurnal Frontiers in Cellular Neuroscience tahun 2015, PTN berperan sebagai neuromodulator atau zat pengatur aktivitas saraf.
Maka itu, selain berimplikasi terhadap aktivitas dan kematian sel saraf di otak, kadar PTN rendah akibat kurang tidur dapat jadi indikator kerusakan kognitif karena insomnia.
(Kompas.com)
Baca juga: Bagaimana Berlian Bisa Muncul ke Permukaan Bumi, Berikut Penjelasannya
Baca juga: Manfaat Olahraga Malam Sebelum Tidur
Baca juga: Media Sosial Berdampak Buruk pada Kesehatan Mental
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Dampak Kurang Tidur Pada Otak?",
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.