Kasus

Bareskrim Periksa 2 Saksi Terkait TPPU Panji Gumilang

Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri sedang melakukan penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU)

Editor: Muliadi Gani
KOMPAS.COM/RAHEL NARDA
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2022). 

PROHABA.CO, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri sedang melakukan penyidikan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun, Panji Gumilang.

Bareskrim Polri memeriksa dua saksi terkait kasus tersebut hari ini.

Dittipideksus Bareskrim Polri menjadwalkan pemeriksaan dua saksi dalam kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU), korupsi, dan penggelapan uang yang diduga dilakukan pemimpin Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang.

Adapun dua saksi yang diperiksa adalah perwakilan dari Yayasan Pesantren Indonesia (YPI) yang menaungi Ponpes Al Zaytun.

"Agenda pemeriksaan saksi awal terkait Yayasan dengan inisial MA dan MS," kata Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermawan saat dikonfirmasi, Selasa (22/8/2023).

Namun demikian, Wisnu belum mau memberikan identitas kedua saksi serta materi dari pemeriksaan itu.Selain itu, dalam tahap penyidikan ini, Whisnu mengatakan, pihaknya akan menyita sejumlah barang bukti untuk memperkuat konstruksi sangkaan pasal terhadap Panji.

"Selanjutnya akan dilakukan langkah pemeriksaan dan penyitaan berbagai barang bukti yang terkait untuk memperkuat konstruksi sangkaan pasalnya," ungkap jenderal bintang satu itu.

Baca juga: Gugatan Rp 1 T Panji Gumilang ke Anwar Abbas Masuki Tahap Mediasi

Baca juga: Gaya Hedon di IG, Begini Kondisi Rumah Selebgram Araa Mudrikah Ditangkap Promosikan Judi Online

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan TPPU yang diduga dilakukan Panji sudah naik penyidikan sejak 16 Agustus 2023.

Hasil gelar perkara menyangka Panji melakukan pelanggaran dugaan TPPU, tindak pidana korupsi, tindak pidana terkait yayasan, dan penggelapan dana.

Panji diduga melanggar Pasal 3 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 Tentang TPPU Juncto Undang-undang (UU) Nomor 28 Tahun 2004 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 16 Tahun 2001 tentang Yayasan Juncto Pasal 372 KUHP terkait penggelapan.

Gelar perkara turut dihadiri dari pengawas eksternal baik dari Inspektorat Umum (Itwasum), Divisi Hukum Polri, maupun Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

Tak hanya itu, gelar perkara juga mendapat masukan dari para keterangan ahli hingga Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sebagai informasi, Panji telah berstatus sebagai tersangka dan ditahan terkait dugaan penistaan agama, ujaran, kebencian, dan pemberitaan bohong pada Selasa (1/8/2023).

Kasus ini bermula dari adanya kabar di media sosial terkait kontroversi ajaran menyimpang yang diduga terjadi di Ponpes Al Zaytun.

Atas perbuatannya ini, Panji dijerat Pasal 14 Ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 1946 dan atau Pasal 45a Ayat 2 Juncto Pasal 28 Ayat 2 UU ITE dan atau Pasal 156a KUHP dengan ancaman maksimal 10 tahun penjara.

(kompas.com)

Baca juga: Resmi Tersangka, Panji Gumilang Terancam Sepuluh Tahun Penjara

Baca juga: Wakepsek SMKN di Taput Cabuli Siswa di Sekolah

Baca juga: WADUH, Nelayan Lamreh Krueng Raya Dikejutkan dengan Temuan Hiu Paus dalam Jaring Pukat

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bareskrim Periksa 2 Saksi Terkait Kasus TPPU Panji Gumilang", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved