Tahukah Anda
Apakah Perubahan Iklim Membuat Gempa Bumi Sering Tejadi, Berikut Penjelasannya
Gempa bumi ini terjadi karena pergerakan lempeng tektonik yaitu lempengan batuan masif yang menyusun kerak bumi dan mantel atas.
PROHABA.CO - Perubahan iklim bisa merusak keseimbangan planet Bumi.
Hal ini, kemudian dapat menyebabkan peningkatan bencana bencana alam yang menakutkan, seperti kebakaran hutan, tanah longsor, tsunami, angin topan, dan gempa bumi.
Meski kita bisa memprediksi kapan bencana besar akan terjadi, namun itu pun dapat muncul secara tiba-tiba.
Salah satunya adalah gempa bumi.
Itu merupakan salah satu bencana alam yang misterius dan juga menakutkan.
Pertanyaannya, apakah gempa bumi bisa dipengaruhi oleh faktor lain, seperti misalnya perubahan iklim, yang kemudian dapat membuatnya menjadi lebih sering terjadi?
Seperti dikutip dari Live Science, Rabu (10/7/2024) jenis gempa terbesar dan paling berbahaya adalah gempa tektonik.
Gempa bumi ini terjadi karena pergerakan lempeng tektonik yaitu lempengan batuan masif yang menyusun kerak bumi dan mantel atas.
Baca juga: Patahan Terbesar Bumi Justru Berada di Indonesia
Panas yang berasal dari dalam planet menyebabkan lempeng tersebut bergerak rata-rata 1,5 sentimeter per tahun.
Hal tersebut menyebabkan lempeng-lempeng bergesekan satu sama lain.
Tekanan di wilayah tersebut meningkat hingga mencapai titik puncaknya di mana lempeng akan bergerak secara tiba-tiba, melepaskan energi yang menyebabkan gempabumi.
Hampir tidak mungkin untuk memprediksi kapan gempa bumi akan terjadi, sehingga evakuasi terencana hampir tidak mungkin dilakukan.
Dan sayangnya, menurut ahli perubahan iklim dapat membuat gempa terjadi dengan intensitas yang lebih sering.
Pemanasan global membuat gletser mencair dengan kecepatan yang luar biasa.
“Ketika air gletser yang mencair mengalir dari daratan dan menuju laut, daratan yang dulunya berada di bawahnya akan naik,” kata John Cassidy, ahli seismologi gempa di Survei Geologi Kanada dan Universitas Victoria.
Jika hal ini terjadi, perbedaan tekanan dapat menyebabkan patahan yang sebelumnya tidak aktif tiba-tiba meledak sehingga menimbulkan gempa bumi.
Yang lebih memprihatinkan dibandingkan gempa bumi akibat pencairan gletser adalah gempa bumi yang mungkin disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut.
Baca juga: Gempa Bumi Terbesar di Dunia 9,5 SR Pernah Terjadi di Chile
Baca juga: Perubahan Iklim Membuat Jamur Lebih Berbahaya bagi Manusia, Ini Penjelasannya
“Saat permukaan air laut naik, tekanan di bawah air di dasar laut juga meningkat.
Ketika tekanan air meningkat, tekanan pada garis patahan di dekat pantai juga akan meningkat,” kata Marco Bohnhoff, ahli geofisika di GFZ Helmholtz Center Potsdam dan Free University Berlin di Jerman.
Artinya, sedikit peningkatan tekanan sudah cukup untuk mempercepat siklus seismik yang dapat memicu gempa bumi.
Namun pembuktian prediksi tersebut memerlukan waktu berabad-abad sehingga sebagian besar berdasarkan pada model yang sudah ada.
Misalnya, para ilmuwan memodelkan kenaikan dan penurunan permukaan air Laut Salton, perairan pedalaman sekitar 130 kilometer timur laut San Diego selama 1.000 tahun terakhir.
Ilmuwan menemukan bahwa ketika danau tersebut penuh, jumlah air di dalamnya meningkat dan gempa bumi terjadi di sepanjang patahan San Andreas yang ada di dekatnya.
Namun, Cassidy menambahkan bahwa kenaikan permukaan laut yang menyebabkan perubahan tekanan untuk membuat gempa lebih sering ini tidak terjadi pada masa hidup kita.
Tapi ia setuju perubahan iklim akan membuat gempa semakin berbahaya.
Tsunami yang dipicu oleh gempa bumi akan mencapai daratan lebih jauh seiring naiknya permukaan air laut.
Lautan yang lebih hangat akan menyebabkan peningkatan curah hujan yang meningkatkan risiko tanah longsor akibat gempa bumi.
Curah hujan juga akan membuat guncangan gempa lebih terasa, karena getaran di tanah basah jauh lebih kuat dibandingkan di tanah kering.
“Ini adalah topik yang penting, dan saya yakin kita akan melihat banyak informasi muncul dalam beberapa bulan dan tahun mendatang.
Tetapi apa pun yang kami temukan, itu bukanlah kabar baik.” ungkap Cassidy.
(kompas.com)
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Membuat Belalang Makin Lapar dan Rusak Tanaman
Baca juga: Gempa Magnitudo 7,2 Guncang Taiwan, Listrik Padam Hingga Peringatan Tsunami di Jepang dan Filipina
Baca juga: Mengenang Kilas Balik 19 Tahun Berlalu Bencana Tsunami Menerpa Aceh
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apakah Perubahan Iklim Membuat Gempa Bumi Sering Tejadi?",
Update berita lainnya di PROHABA.co dan Google News
Ilmuwan Temukan Emas Hidrida, Emas Generasi Terbaru Guncang Dunia Sain |
![]() |
---|
Temukan Makna Hidup, Kunci untuk Awet Muda, Berikut Penjelasannya |
![]() |
---|
Waspada Lingkar Leher Besar Bisa Jadi Masalah Kesehatan Serius |
![]() |
---|
Terlalu Kaku Soal Jam Tidur Bisa Berdampak Buruk pada Kesehatan Otak |
![]() |
---|
Inilah Penjelasan Ilmiah Mengapa Daging Bisa Lunak jika Dicampur Daun Pepaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.